This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Pages

Jumat, 10 Februari 2017

BARCODE

Mengenal dan Membuat Barcode

1.  Sejarah Barcode
          Pada tahun 1932, Wallace Flint membuat sistem pemeriksaan barang di perusahaan retail. Awalnya, teknologi barcode dikendalikan oleh perusahaan retail, lalu diikuti oleh perusahaan industry. Lalu pada tahun 1948, pemilik toko makanan lokal meminta Drexel Institute of Technology di Philadelphia untuk membuat sistem pembacaan informasi produk selama checkout secara otomatis.
       Kemudian Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland, lulusan Drexel, bergabung untuk mencari solusi. Woodland mengusulkan tinta yang sensitif terhadap sinar ultraviolet. Prototype ditolak karena tidak stabil dan mahal. Tangal 20 Oktober 1949 Woodland dan Silver berhasil membuat prototipe yang lebih baik.
       Akhirnya pada tanggal 7 Oktober 1952, mereka mendapat hak paten dari hasil penelitian mereka. 1966: Pertama kalinya barcode dipakai secara komersial adalah pada tahun 1970 ketika Logicon Inc. membuat Universal Grocery Products Identification Standard (UGPIC).
       Perusahaan pertama yang memproduksi perlengkapan barcode untuk perdagangan retail adalah Monach Marking. Pemakaian di dunia industri pertama kali oleh Plessey Telecommunications. Pada tahun 1972, Toko Kroger di Cincinnati mulai menggunakan bull’s-eye code. Selain itu, sebuah komite dibentuk dalam grocery industry untuk memilih kode standar yang akan digunakan di industry.
       Pada tanggal 3 April 1973: Komite memilih simbol UPC (Uniform Product Code) sebagai standar industry.

2.  Pengertian Barcode
          Barcode adalah susunan garis cetak vertikal hitam putih dengan lebar berbeda untuk menyimpan data-data spesifik seperti kode produksi, nomor identitas, dll sehingga sistem komputer dapat mengidentifikasi dengan mudah, informasi yang dikodekan dalam barcode. Barcode ini sering digunakan di toko-toko, swalayan atau supermarket untuk membantu dalam melacak barang yang dibeli serta memunculkan harga dan data yang sebelumnya sudah diprogram melalui entri data (database).

3.  Jenis - Jenis Barcode
       Ada pun jenis barcode yang dikenal saat ini adalah barcode linear 1D (1 dimensi) yang berupa rangkaian garis dengan ketebalan yang bervariasi dan berbentuk persegi panjang serta jenis barcode matriks 2D (2 dimensi) yang datanya diwakili oleh simbol-simbol yang berbentuk persegi, titik, heksagon dan bentuk geometri lainnya pada gambar yang berada dalam sebuah bujur sangkar. Untuk jenis barcode matriks ini kita bisa memasukkan data sampai ratusan karakter dalam sebuah barcode, lain halnya dengan barcode linear yang kemampuan menyimpan datanya terbatas.
       Terdapat beberapa standar kode dalam barcode sesuai dengan kegunaan dan tujuan pemakaian barcode, seperti pada daftar berikut :
·                     Uniform Product Code (UPC) : Untuk checkout penjualan, persediaan, dan sebagainya pada toko retail.
·                     Code 39 (Code 3 of 9) :  Identifikasi, inventarisasi, dan pengiriman pelacakan.
·                     POSTNET :  Kode pos encoding di US mail.
·                     European Article Number (EAN) : Sebuah superset dari UPC yang memungkinkan digit ekstra untuk identifikasi negara.
·                     Japanese Article Number (JAN) : Serupa dengan EAN, digunakan di Jepang.
·                     Bookland : Berdasarkan nomor ISBN dan digunakan pada sampul buku.
·                      ISSN bar code : Berdasarkan nomor ISSN, digunakan pada majalah di luar AS.
·                     Code 128 : Digunakan dalam preferensi untuk Code 39 karena lebih kompak.
·                      Interleaved 2 of 5 : Digunakan dalam industri pelayaran dan gudang.
·                     Codabar : Digunakan oleh Federal Express, di perpustakaan dan bank daerah.
·                     MICR (Magnetic Ink Character Recognition) : Sebuah font khusus yang digunakan untuk nomor di bagian bawah cek bank.
·                      OCR-A : Format pengenalan karakter optik yang digunakan pada sampul buku, untuk nomor ISBN agar bisa dibaca oleh manusia.
·                      OCR-B : Digunakan untuk mempermudah pembacaan barcode versi UPC, EAN, JAN, Bookland, dan ISSN dan Code 39.
·                     Maxicode : Digunakan oleh United Parcel Service.

·                      PDF417 : Suatu jenis barcode 2-D baru yang dapat encode sampai 1108 byte informasi; dapat terkompresi seperti pada sebuah portabel file data (PDF).

Sabtu, 06 Agustus 2016

untuk kamu yang pernah menjalin hubungan yang dinamakan pacaran sejak 29 maret 2014
kumohon jika tidak bisa menghiburku setidaknya jangan pernah melukaiku lagi dengan sikapmu.
aku memang memiliki banyak kekurangan seperti sebagian yang sering engkau ucapkan . Tapi , aku merencanakan hubungan ini bukan untuk permainan atau sekedar keisengan belaka,
lelaki itu memperjuangkan tidak cukup dengan duduk diam menunggu wanita datang menawarkan diri untuk dinikahi,
Entah perjuangan itu melalui apa itu perlu dilakukan.
jika engkau tidak pernah berdoa dan memperjuangkanku untuk memiliki , maka mungkin diluar sana ada yang sedang berdoa untuk memilikiku. Bukankan itu menyakitkan kita yang selama ini bersama diawali dengan kebahagiaan sekarang berubah dengan kondisi yang tidak bisa kuceritakan,
sekuat apapun aku berdoa jika engkau tidak melakukan hal yang sama maka akan kalah dengan takdir ALLAH.

Jumat, 12 Juni 2015

smestetr 2 SMP KELAS X

SEMESTER 2

Bab V Perbandingan dan Fungsi Trigonometri
A. Ukuran Sudut
B. Perbandingan-perbandingan Trigonometri
C. Perbandingan Trigonometri Sudut di Semua Kuadran
D. Rumus Perbandingan Trigonometri untuk Sudut Berelasi
E. Identitas Trigonometri
F. Grafik Trigonometri
G. Persamaan Trigonometri
H. Aturan Sinus dan Kosinus
I. Luas Segitiga

belajar dulu X

Bahan Ajar Kelas X

SEMESTER  1

Bab  I    Bentuk Pangkat, Akar dan Logaritma
A. Bentuk Pangkat
B. Bentuk Akar

Kamis, 11 Juni 2015

trik-trik fungsi

Trik-trik Fungsi

Berbicara mengenai Fungsi dalam matematika tidak  terlepas dari tiga hal pokok yaitu : Nilai Asal, Aturan Fungsi, dan Nilai Hasil

Nilai Asal adalah nilai yang akan dicari hasilnya dengan menggunakan aturan-aturan yang ditetapkan dalam sebuah fungsi yang dimaksud. Nilai asal dapat berupa bilangan, variabel dan atau objek lain.

Senin, 12 Januari 2015

KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN

Klasifikasi Media Pembelajaran
             

       Perkembangan teknologi dan perubahan zaman telah banyak mendorong perubahan tatanan kehidupan baik sosial , budaya bahkan dunia pendidikan .
Semakin pesatnya perkembangan teknologi sangat berpengaruh dengan perkembangan pendidikan indonesia , guna penataan pendidikan menuju pendidikan yang lebih baik lagi.
perkembangan ini mendorong guru/tenaga pengajar untuk mampu memanfaatkan teknologi sebagai media belajar sekaligus juga mampu menciptakannya.

ICT

Pengertian Media Pembelajaran Berbasis ICT
    Secara umum, media merupakan alat untuk menyampaikan informasi atau pesan dari suatu tempat ke tempat lain. Media digunakan dalam proses komunikasi, termasuk kegia
tan belajar mengajar. 
Menurut I Wayan Santyasa (2007: 3) , proses pembelajaran mengandung
lima komponen komunikasi, yakni guru (komunikator), bahan pembelajaran, media
pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran .
Media pembelajaran berbasis ICT adalah alat yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi informasi .
ICT atau TIK mencangkup semua teknologi untuk menyimpan  , mengolah , menampilkan dan menyampaikan informasi dalam proses komunikasi.
Dari beberapa pengertian diatas Penulis menarik kesimpulan bahwa :
" Media pembelajaran Matematika  berbasis ICT
adalah
suatu media atau perantara yang diintegrasikan untuk matematika dengan tujuan memepermudah menyampaikan gagasan dan meningkatkan mutu pembelajaran ( efektifitas dan efisiensi ) antara guru , bahan pelajaran dan siswa dengan pemanfaatan teknologi infomas". 
Ragam Media Pembelajaran Berbasis ICT
    Oleh karena media pembelajaran memuat informasi yang dapat berupa pengetahuan maupun menjadi sarana bagi pebelajar untuk melakukan aktivitas belajar (membaca, mengamati, mencoba, mengerjakan soal, menjawab pertanyaan, dan lain-lain), maka media pembelajaran erat kaitannya dengan sumber belajar. Sumber belajar merupakan segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan oleh pebelajar untuk memudahkan proses belajarnya sehingga mencapai tujuan belajarnya secara efektif dan efisien.
-Dari segi kemunculannya, sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua macam, yakni :
1.  sumber belajar yang sengaja dirancang atau dibuat secara khusus untuk pembelajaran ( learning resources by design ).
     Contoh buku, ensilkopedi, kamus, materi - materi pembelajaran dalam bentuk multimedia (film, video, animasi, slide, software pembelajaran berbantuan komputer (ICT) ), dan situs - situs e- learning)
2. sumber belajar yang tidak dirancang atau dibuat secara khusus untuk pembelajaran namun dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran (learning resources by utilization).
media pembelajaran baru berbasis ICT (komputer, CD, DVD, video interaktif, Internet, sistem multimedia, konferensi video, dll.)
Perkembangan
Teknologi ICT memungkinkan pemanfaatan fungsi berbagai media pembelajaran dengan menggunakan satu alat yang disebut multimedia .
Multimedia  mampu menyampaikan informasi dan materi pembelajaran dalam bentuk teks, gambar, suara, animasi, film, bahkan interaksi. Komputer adalah salah satu alat multimedia, karena komputer mampu menyajikan informasi dan materi pembelajaran dalam semua bentuk, bahkan dengan komputer situasi nyata yang memerlukan waktu lama atau sangat mahal dan mengandung resiko dapat disimulasikan dengan komputer (misalnya proses reaksi kimia, dampak suatu ledakannuklir, perjalanan tata surya, dll.).  Melalui multimedia, konsep - konsep abstrak dapat disajikan secara lebih nyata dalam proses pembelajaran untuk memudahkan mahasiswa memahaminya.
Berdasarkan kegunaan dan cara pemakaiannya,
multimedian pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi dua yakni:
1. multimedia presentasi 
2. multimedia belajar mandiri.
 Sumber lain menyebutkan beberapa ragam ICT diantaranya sebagai berikut :

1. Teknologi Komputer
2. Teknologi multimedia
3. Teknologi telekomunikasi
4. Teknologi jaringan komputer


Fungsi Media pembelajaran Berbasis ICT 
menurut Elang (2009) : 
 1. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran 
 2. Memperluas akses  terhadap pendidikan dan pembelajaran
 3. Mengurangi biaya pendidikan
 4. Menjawab keharusan berpartisipasi dalam ICT
 5. Mengembangkan keterampilan ICT ( ICT Skills) yang dperlukan siswa ketika bekerja       
     dan  dalam kehidupannya nanti .